Remaja Panti Bukit Karmel Belajar Temukan Makna Hidup bersama Tim WonderSee IPB
4 jam laluTim WonderSee IPB bantu remaja Panti Bukit Karmel temukan makna hidup dan bangun kepercayaan diri lewat metode Ikigai dan CBT.
Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) IPB University yang bernama WonderSee melaksanakan kegiatan pengabdian di Panti Asuhan Bukit Karmel, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, pada tahun 2025.
Kegiatan ini mengusung tema penguatan self-esteem dan penemuan tujuan hidup bagi remaja panti asuhan melalui penerapan metode Ikigai dari Jepang yang dikombinasikan dengan Cognitive Behavioral Therapy (CBT).
Program ini diketuai oleh Ryensella Agustine (Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan), dengan anggota Anjani Natalia Hasiani Sinaga (Manajemen), Nicolas Leon Adiputra (Ilmu dan Teknologi Pangan), Sarah Kristina Julianti (Fisika), dan Jopanta Ray Sinuhaji (Ilmu dan Teknologi Pangan). Tim didampingi oleh dosen pembimbing Dr. Yusalina, M.Si, yang aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
Menurut Ryensella Agustine, kegiatan ini bertujuan membantu remaja panti memahami potensi diri dan membangun kepercayaan diri agar memiliki arah hidup yang jelas. “Kami ingin para remaja belajar mengenali kelebihan dan passion mereka, serta memahami bahwa setiap orang memiliki nilai dan tujuan hidup yang berbeda,” ujarnya.
Yayasan Bukit Karmel, mitra kegiatan, merupakan lembaga sosial yang berdiri sejak tahun 2002 dan berfokus pada pengasuhan bayi, anak, serta rehabilitasi perempuan. Saat ini, panti menampung sekitar 50 anak berusia 2 bulan hingga 22 tahun. Anak-anak di panti berasal dari latar belakang beragam, termasuk kehilangan orang tua dan keterbatasan ekonomi, sehingga membutuhkan dukungan psikososial untuk meningkatkan kepercayaan diri. Kegiatan WonderSee berlangsung selama 12 pertemuan dan diikuti oleh 18 remaja berusia 12–18 tahun.
Metode pembelajaran dilakukan melalui kelompok kecil dan interaktif, seperti cinematherapy, escape room, dan sesi refleksi diri. Dalam kegiatan ini, CBT membantu peserta mengubah pola pikir negatif menjadi positif, sementara Ikigai membantu mereka menemukan makna hidup melalui empat aspek utama: passion, mission, profession, dan vocation. “Pendekatan seperti ini terbukti membuat anak-anak lebih terbuka dan berani mengekspresikan diri,” kata Dr. Yusalina, M.Si, dosen pembimbing tim.
Ia mengatakan metode ini dapat menjadi model pendampingan psikososial bagi remaja di panti asuhan lain di Indonesia. Melalui kegiatan ini, Tim WonderSee IPB University berharap semangat belajar dan optimisme remaja panti asuhan terus tumbuh.
Program ini menjadi bukti bahwa ilmu pengetahuan dan empati sosial dapat berjalan berdampingan dalam membangun karakter generasi muda yang berdaya dan percaya diri. buatkan judul baru yang menarik

Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Baca Juga
Artikel Terpopuler